Advertisement
Advertisement
Haiii Sobbb!!! Gimana nih kabar kalian hari ini??Semoga baik-baik aja yaaaa...Cerita dan dongeng merupakan karangan yang menuturkan perbuatan,
pengalaman, atau penderitaan orang serta kejadian baik yang
sungguh-sungguh terjadi maupun yang
hanya rekaan belaka. contoh nya seperti cerita rakyat, cerita lucu,
cerita motivasi, cerita islami dan lain sebagainya.
Nah Kali ini saya akan menceritakan "dongeng cerita rakyat malin kundang si anak durhaka" nih sobb..Cerita ini menceritakan sosok seorang pria yang merantau ke suatu tempat yang entah dimana itu karena kegigihannya dalam bekerja, ia pun menjadi kaya. karena kekayaan nya itu hingga ia melupakan sosok seorang ibu kandung nya sendiri dan ia tidak menganggap ibu kandung nya sendiri. Silahkan simak lebih lanjut ya sobbb...
DONGENG CERITA RAKYAT - MALIN KUNDANG SI ANAK DURHAKA
Nah Kali ini saya akan menceritakan "dongeng cerita rakyat malin kundang si anak durhaka" nih sobb..Cerita ini menceritakan sosok seorang pria yang merantau ke suatu tempat yang entah dimana itu karena kegigihannya dalam bekerja, ia pun menjadi kaya. karena kekayaan nya itu hingga ia melupakan sosok seorang ibu kandung nya sendiri dan ia tidak menganggap ibu kandung nya sendiri. Silahkan simak lebih lanjut ya sobbb...
DONGENG CERITA RAKYAT - MALIN KUNDANG SI ANAK DURHAKA
Malin Kundang adalah cerita rakyat yang berasal dari provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Legenda Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya dan karena itu dikutuk menjadi batu. Sebentuk batu di pantai Air Manis, Padang, konon merupakan sisa-sisa kapal Malin Kundang.
Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang.
Karena merasa kasihan dengan susah payah ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Malin memutuskan untuk pergi merantau agar dapat menjadi orang yang kaya raya setelah kembali ke kampung halamanmya kelak.
Awalnya Ibu Malin Kundang tidak setuju, mengingat suaminya dahulu juga tidak pernah kembali setelah pergi merantau tetapi Malin tetap bersikeras sehingga akhirnya ibunya rela melepas Malin pergi merantau. Dengan berbekal yang amat sedikit malin pun berfikir agar bisa dapat ke kota dengan uang pas-pasan kemudian malin pun menumpang kapal seorang saudagar.Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang ditumpangi nya itu di serang oleh para bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas habis oleh para bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh dan dibabat habis oleh para bajak laut. Malin Kundang beruntung, dia sempat bersembunyi di sebuah ruang kecil sehingga tidak dibunuh oleh para bajak laut.
Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan tenaga yang tersisa, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Di sana banyak saudagar kaya dan malin pun bekerja di sana. Saudagar kaya itu mempunyai anak dan memperkenalkan kepada malin kundang. Sekian lama bekerja di sana malin pun mulai menyukai sosok anak majikan nya itu. Karena keuletan dan kegigihannya dalam bekerja dan juga jujur maka diangkat lah malin kundang jadi menantunya. Setelah beberapa bulan usaha mertua nya dirintis oleh malin kundang ada perubahan yang sangat pesat. Malin mempunyai lebih dari 20 kapal dagang dan mempunyai 200 orang anak buah kapal. Semakin lama malin kundang pun semakin kaya raya dan tak ada satu pun yang menyaingi hartanya.
Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya.
Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin yang melihat kedatangan kapal itu ke dermaga melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.
Ibu Malin pun menuju ke arah kapal. Setelah cukup dekat, ibunya melihat bekas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. “Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tetapi melihat wanita tua yang berpakaian lusuh dan kotor memeluknya Malin Kundang menjadi marah meskipun ia mengetahui bahwa wanita tua itu adalah ibunya, karena dia malu bila hal ini diketahui oleh istrinya dan juga anak buahnya.
Mendapat perlakukan seperti itu dari anaknya ibu Malin Kundang sangat marah dan sakit hati. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menyumpah anaknya “Oh Tuhan, aku sakit hati di perlakukan seperti ini oleh anak ku sendiri. kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”.
Tidak berapa lama cuaca mendadak mendung dan gelap di sertai petir kemudian Malin Kundang kembali pergi berlayar dan di tengah perjalanan datang badai dahsyat menghancurkan kapal Malin Kundang. Malin kundang pun terhampar hingga ke bibir pantai. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. Sampai saat ini Batu Malin Kundang masih dapat dilihat di sebuah pantai bernama pantai Air Manis , di selatan kota Padang, Sumatera Barat.
Nahh ini adalah foto malin kundang saat berubah menjadi batu :
Terimakasih telah berkunjung,, sampai jumpa..
Advertisement